Komisi II DPR Kritik Bupati Enrekang yang Jengkel Bencana Diberitakan

Yanuar Prihatin (Foto: dok. Istimewa)

Landasan.id – Wakil Ketua Komisi II DPR Yanuar Prihatin menanggapi Bupati Enrekang Muslimin Bando yang geram akan pemberitaan masif bencana alam di daerahnya. Yanuar menilai bencana alam itu musibah yang harus segera ditangani.
“Bencana itu adalah proses alam dan pasti berdampak buruk kepada warga yang terkena bencana. Semua pihak harus punya empati kuat dan turut membantu warga yang terkena musibah ini,” kata Yanuar kepada wartawan, Jumat (14/10/2022).

Menurut Yanuar, berita yang dibuat oleh media justru akan menggerakkan banyak pihak untuk turun tangan mengatasi musibah bencana alam tersebut. Lagi pula, menurutnya, hal itu sudah merupakan kewajiban jurnalis.

Bantuan yang diberikan sudah pasti akan sesuai dengan kewenangan dan kemampuan masing-masing. Jurnalis memberitakan kejadian semacam ini adalah tugasnya dan bahkan kewajibannya. Agar pihak-pihak lainnya mengetahui dan segera turun tangan mengatasi musibah ini,” kata Yanuar.

Yanuar mengatakan masyarakat akan kena dampak jika bencana alam ditutup-tutupi. Dia menilai perlunya komunikasi aktif pemda dengan pemerintah pusat terkait bencana alam yang tengah dialami.Justru dengan menutupi kejadian musibah ini akan membuat warga makin menderita karena bisa terlambat penanganannya. Karena belum tentu juga pemda setempat memiliki kemampuan yang memadai untuk mengatasinya. Terlebih jika ada recovery pascabencana, pemda setempat justru harus berkomunikasi aktif dengan semua pihak terkait. Bukan menutup-nutupi kejadian,” kata Yanuar.

Yanuar mendukung kegiatan jurnalistik. Dia mengatakan bencana alam bukan aib.

“Tindakan jurnalis sudah benar, yaitu memberikan informasi yang akurat agar semua stakeholders tergerak ambil bagian mengatasi bencana tersebut,” kata Yanuar.

“Bencana bukan aib pemerintah daerah dan bukan juga kehinaan bagi pemda jika bencana dipublikasi oleh jurnalis. Saya kira bupatinya harus ada yang ajak ngopi supaya pikiran nya lebih terbuka, ” Lanjut Yanuar

Sebelumnya, Bupati Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Muslimin Bando mengaku geram akan masifnya pemberitaan bencana alam di daerahnya. Dia menilai pemberitaan terkait bencana tersebut sengaja agar citra pemerintah daerah (pemda) menjadi cacat atau buruk.

“Untuk teman-teman wartawan, jangan juga berbangga untuk publikasi bencana supaya menjadi cacat pemerintah daerah. Apa salahnya kalau kirim dulu ke forkopimdanya bahwa di sini ada bencana terus turun sama-sama,” ungkap Muslimin dalam rekaman video yang diterima detikSulsel, Jumat (14/10/2022).

Menurut Muslimin, dia mengaku pemberitaan wartawan seolah hanya mencari panggung. Jadi dia mengaku kesal bila informasinya soal bencana yang terjadi di Enrekang sudah sampai ke pemerintah pusat di Jakarta.

Saya blak-blakan saja, saya tidak simpan-simpan. Saya jengkel kalau informasinya sudah sampai Jakarta (pemerintah pusat). Hanya mencari panggung di atas penderitaan orang lain, tidak boleh begitu, masyarakat butuh bantuan secara nyata bukan pemberitaan,” ucapnya.

Tidak hanya itu, Muslimin juga mengkritik wartawan yang menurutnya hanya datang meliput di lokasi bencana. Semestinya, kata Muslimin Bando, wartawan juga menyumbangkan bantuan uang kepada korban bencana.

“Datang ke lokasi bawa uang ta kalau ada. Jangan cuma bermodalkan ambil berita saja,” jelasnya.

Sumber : detiknews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *