Landasan.id – Pupuk organic yang di klaim oleh PT AWM Starlife ini sangat ramah dengan lingkungan dan menjangkau kantong para petani karena harganya tergolong murah dan terjangkau.
Selaku pihak AWM Starlife saat melakukan audience dengan Bupati Parigi Moutong di Rujab Bupati Rabu, 25 Januari mengatakan bahwa produk pupuk yang mereka keluarkan ini searah dalam mendukung program pemerintah dalam menghadapi krisis global pada tahun 2023, dengan harga yang sangat terjangkau yaitu Rp. 300.000 perdos, “ untuk satu hektar pemakaian pupuk ini menghabiskan 3 dos atau seharga 900. 000 rupiah, hal ini tentu sangat murah jika dibandingkan dengan produk pupuk lain” ucapnya.
Dengan merk Pornas atau Pupuk Organik Nasional pupuk ini sangat cocok untuk tekstur tanah pertanian di Indonesia, selain lebih hemat juga hasilnya melimpah.
Ia mengklaim dengan pupuk ini hasil pertanian lebih unggul serta ramah lingkungan karena dibuat dengan nano teknologi yang dijamin ini ramah lingkungan dan mampu menaikan maksimal unsur hara tanah “ teknologi nano adalah proses rekayasa pembuatan dan pembangunan materi / partikel yang berukuran sangat kecil (nano) yang memiliki sifat yang unik dan berbeda dengan materi asal sehingga sangat ramah terhadap lingkungan“ ucapnya
Bupati Samsurizal Tombolotutu sangat merespon baik dengan adanya pertemuan antara pihak PT. AWM Starlife dan Pemda Parimo setelah mendengar beberapa pemaparan dan langkah persamaan persepsi terhadap konsep pembangunan gerakan pertanian organik Nasional Pemda Parimo menginginkan untuk adanya uji coba terhadap produk ini sehingga dikalangan pelaku Usaha Pertanian dapat memperoleh informasi dari keunggulan penggunaan pupuk organik ini.
Pemda Parimo melalui instansi terkait akan mendorong upaya hasil komuditi Pertanian agar kembali ke konsep Non kimia atau Zero Pestisida, seiring perkembangan industri Pertanian Global yang mengedepankan Pangan sehat bebas Pestisida dan bahan kimia lainnya yang lebih diminati oleh masyarakat dan Pasar Ekspor melalui FAO (Food And Agrikulture Organization) selaku Badan Pangan Dunia merilis tingkat Kewaspadaan/Bahaya terhadap penggunaan bahan kimia terhadap hasil Pertanian selain merugikan kesehatan juga merusak ekosistem dan unsur hara tanah memicu berbagai jenis penyakit atau hama tanaman serta mengurangi produksi hasil pertanian karena penggunaan bahan kimia membuat ketergantungan tanaman atau bertambahnya biaya produksi.
Selain itu Bupati Parimo, menginginkan adanya kajian dan konsep baru terhadap pengembangan usaha Pertanian di Parimo sehingga perlu adanya langkah dan upaya dari kita semua bersama-sama membawa Pertanian di daerah kita menuju usaha yang berbasis Teknologi serta mampu menembus pasar Global menuju Industrialisasi yang Modern ‘’Tegasnya.
Turut hadir dalam pertemuan ini Wakil Bupati Parigi Moutong H.Badrun Nggai, SE. dan Assiten bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ir. Lewis.
Sumber : Dokumentasi Pimpinan Bagian Prokopim