Landasan.id – Jakarta – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menambah masa wajib militer (Wamil) bagi warga perempuan sebagai upaya untuk menghadapi kekurangan tenaga kerja pertanian.
Dilansir dari Radio Free Asia (RFA), aturan itu berlaku mulai April 2023. Alih-alih menjalani wamil lima tahun secara sukarela, kini perempuan Korea Utara harus menjalani wamil selama delapan tahun.
Dalam masa tambahan itu, para prajurit perempuan diberi tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dalam sektor pertanian seperti membajak sawah.
“Tahun-tahun tambahan tidak akan dihabiskan untuk menembakkan senapan atau berbaris jauh untuk persiapan perang,” kata seorang penduduk Provinsi Timur Laut Hamgyong Utara kepada RFA’s Korean Service tanpa menyebut nama dengan alasan keamanan.
“Sebagai gantinya, para prajurit akan mengambil sekop dan cangkul untuk membantu petani menanam dan memanen makanan,” sambungnya.
Ia mengatakan berdasarkan peraturan terbaru Korut, mereka akan diakui menyelesaikan dinas militer usai bergerak ke daerah pedesaan dan bekerja di sektor pertanian selama tiga tahun sebelum diberhentikan.
Ia menyatakan bahwa Pemerintah Korut secara rutin menggunakan tentara untuk tenaga kerja gratis di pertanian, di tambang batu bara, atau di lokasi konstruksi. Para prajurit melewati hidup yang begitu keras dengan tempat tinggal tandus dan jatah makanan yang sedikit.
“Kenyataan Tentara Rakyat Korea akhir-akhir ini adalah anak muda menghindari wajib militer dan ada banyak pembelot karena pola makan yang buruk dan kondisi hidup yang buruk. Juga mereka sudah menganggap waktu layanan terlalu lama,” ucapnya.
Sementara itu, kaum muda Korea Utara sangat marah atas keputusan tersebut. Pasalnya, mereka harus menghabiskan sebagian besar usia 20-an mereka dengan seragam untuk melakukan kerja paksa.
“Selama tahun-tahun emas masa muda mereka, pria harus mengorbankan 10 atau 11 tahun dan wanita selama delapan tahun, jadi mereka yang mendaftar dan orang tua mereka marah, mengatakan ‘Di mana lagi di dunia ini ada perbudakan seperti ini?'” katanya.
Menurutnya, masa wajib militer Korut sudah jauh lebih lama daripada di negara lain. Di negara tetangga Korea Selatan misalnya, pria harus menjalani wajib militer selama 18 bulan.
Guna mempertahankan jumlah prajuritnya yang sangat banyak, Korut mewajibkan pria berbadan sehat menjalani tujuh atau delapan tahun wajib militer. Sementara perempuan diminta wajib militer hingga lima tahun.
Kendati demikian, seiring berkurangnya para pria yang mendaftar militer beberapa tahun terakhir, Korut pun merekrut lebih banyak perempuan akhir-akhir ini.
Sumber : CNNIndonesia