Muktamar Besar Al-Khairaat Ke-XI Di Dolo Resmi Di Buka Gubernur Rusdy mastura

Muktamar Besar Al-Khairaat Ke-XI Di Dolo Resmi Di Buka Gubernur Rusdy mastura Foto : Prokopim Parimo

Landasan.id – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura atau yang lebih akrab di kenal dengan sebutan Cudy, secara resmi membuka Muktamar Besar Al-Khairaat Ke-XI di Ponpes Madinatul Ilmi Dolo, Kabupaten Sigi, Rabu, 27 September 2023.

Pembukaan tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirene. Dan dihadiri langsung oleh ketua utama Alkhairaat, Habib Alwi Bin Saggaf Aljufri, Wakil Ketua MPR RI, Fadel Muhammad, Anggota DPR RI, Anwar Hafid, Bupati Sigi Irwan Lapata, Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai, Forkopimda Sulteng beserta seluruh Komisariat Daerah (Komda) se-Sulteng.

Gubernur Cudy dalam sambutannya mengatakan ada banyak hal penting yang harus diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi dan juga pengurus Alkhairaat untuk dikembangkan, diantaranya, terus mengembangkan lembaga pendidikan berdasarkan iman dan amal, rumah sakit yang harus sesuai dengan SOP kesehatan, Ekonomi dan lain sebagainya yang bisa terus meningkatkan kualitas Alkhairaat kedepannya.

“Saya harap hal-hal seperti ini harus sangat diperhatikan, siapapun nantinya menjadi Gubernur kedepannya harus bisa menyelesaikan setiap masalah yang ada,” kata Cudy dalam sambutannya.

“Saya ini organisatoris, apapun masalah yang dihadapi, kami selesaikan dalam muktamar dengan bijak,” tambahnya.

Gubernur juga mengungkapkan, dengan potensi hasil pertanian, peternakan, perkebunan dan lain-lainnya, sudah seharusnya menjadi pemasok bahan pangan diwilayah industri, seperti contohnya di Kabupaten Morowali.

“Morowali kan lokasi pertambangannya banyak, kita harus bangun kerja sama dengan mereka dalam hal pemasok bahan pangan seperti sayuran, ayam, ikan segar dan masih banyak yang bisa kita kirim kesana,” pintanya.

Olehnya, Cudy mengajak seluruh Kabupaten terdekat untuk mensuplair bahan pangan yang dihasilkan oleh daerah masing-masing. Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) menjadi salah satu Kabupaten terdekat dengan Morowali.

“Pemda Parimo harus lebih sering dalam menyuplairkan hasil bahan pangannya. Libatkan para petani, peternak dan masyarakat yang mempunyai perkebunan agar berbondong-bondong mengirimkan hasilnya ke Morowali,” ujarnya.

Ia menilai bahwa hal tersebut bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Parigi Moutong. Melihat kondisi sekarang usai pencanangan Parigi Moutong sebagai Kabupaten Durian, para investor dari luar negeri seperti Thailand dan China sudah mempercayai hasil komoditi dari Daerah tersebut.

Sumber : Sub. Dokumentasi Pimpinan Bagian Prokopim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *