Landasan.id – Jakarta – Kelompok bersenjata Hizbullah menjadi sorotan gegara turut menggempur Israel saat pasukan negara Zionis ini tengah bertempur dengan Hamas sejak pekan lalu.
Milisi yang berbasis di Lebanon itu saling serang dengan Israel pada 8 Oktober, sehari usai Hamas melancarkan serangan.
Hari-hari setelah itu, Hizbullah dan Israel saling serang. Di salah satu operasi serangan Israel, tiga anggota Hizbullah tewas.
Mereka lantas membalas dengan meluncurkan roket-roket dan dua mortar ke pos militer Israel di Galilee.
Siapa Hizbullah?
Hizbullah berarti Partai Tuhan. Kelompok ini berbasis di Lebanon selatan dan terbentuk pada 1982 oleh pasukan Iran.
Mulanya milisi itu terbentuk untuk melawan pendudukan Israel di selatan Lebanon, demikian dikutip Al Jazeera.
Sejak saat itu, Hizbullah menjadi musuh bebuyutan Israel di Lebanon selatan.
Pada 2021, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengklaim milisi ini memiliki 100.000 pejuang. Mereka kerap membanggakan presisi roket dan mengklaim bisa menyerang seluruh wilayah Israel.
Selama ini, Hizbullah disebut-sebut mendapat kucuran dana dan pasokan senjata dari Iran.
Amerika Serikat memperkirakan Iran mengumpulkan ratusan juta dolar untuk Hizbullah setiap tahun.
Posisi Hizbullah di Lebanon
Hizbullah juga menjadi salah satu kubu politik yang paling berpengaruh di Lebanon. Mereka mendapat banyak dukungan dari sebagian penduduk Syiah.
Kelompok itu bahkan kerap dijuluki “negara di dalam negara” karena jaringan politik dan militer yang luar di negara yang terbagi berdasarkan sektarian.
Hizbullah sekutu Hamas?
Tak lama setelah daerah kantung Hamas dibombardir Israel, Hizbullah mengeluarkan pesan dukungan.
“Sejarah kami, senjata kami, dan roket kami bersama Anda [Hamas],” kata pejabat senior Hizbullah Hashem Safieddine, dikutip Fox News.
Stasiun televisi Lebanon yang dikelola Hizbullah, Al Manar, juga memuji serangan Hamas ke Israel sebagai “kemenangan.”
Di luar itu, Hizbullah dan Hamas sama-sama dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan sekutunya.
Kedua kelompok itu juga sama-sama disokong Iran. Hizbullah dan Hamas juga memiliki misi serupa yakni memberantas Israel.
Lebih spesifik lagi, Hamas melawan Israel karena ingin membentuk negara Palestina, sementara Hizbullah mengikuti visi Iran yang lebih luas.
Iran juga merupakan musuh bebuyutan Israel.
Meski punya kesamaan, Hizbullah dan Hamas punya perbedaan yang mendasar soal aliran Islam yang dianut.
Hamas sebagian besar merupakan Sunni, dan Hizbullah adalah kelompok Syiah.
Sumber : CNNindonesia