Kemlu Sebut 10 WNI di Gaza Sulit Dievakuasi karena Bombardir Israel

Gaza luluh lantak usai diserang Militer Israel. (Foto: REUTERS/STRINGER) Baca artikel CNN Indonesia "Kemlu Sebut 10 WNI di Gaza Sulit Dievakuasi karena Bombardir Israel" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20231013204243-120-1011077/kemlu-sebut-10-wni-di-gaza-sulit-dievakuasi-karena-bombardir-israel.

Landasan.id –Jakarta – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia menyatakan sepuluh warga negara Indonesia (WNI) tinggal di Gaza, Palestina, sukar dievakuasi karena Israel yang membombardir wilayah itu.
Pernyataan itu disampaikan Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Judha Nugraha saat konferensi pers di Gedung Kemlu, Jakarta, Kamis (13/10).

“Situasi paling parah sekarang di Gaza, 10 WNI kita ada di sana,” kata Judha.

Ia juga mengungkapkan, “Hingga saat ini, Israel masih terus membombardir Gaza, ini yang paling sulit dilakukan.”

Lebih rinci, Judha menerangkan kesepuluh orang itu terdiri dari tiga relawan MER-C yang tinggal di Rumah Sakit Indonesia, dan yang lain berasal dari dua keluarga Indonesia yang menikah dengan warga setempat, termasuk anak-anak.

Menurut data Kemlu, total WNI yang ada di Palestina dan Israel saat ini sebanyak 143 orang. Dari jumlah ini, 10 di antaranya di Jalur Gaza dan 133 WNI lain tersebar di Tepi Barat, Yerusalem, hingga Sapir.

Judha juga menjelaskan Kemlu sudah berkomunikasi dengan seluruh WNI itu melalui Zoom. Namun, dari angka tersebut hanya empat WNI yang akan pulang ke RI.

“Namun berdasarkan informasi terakhir, dari 133 tersebut hanya 4 yang ingin meninggalkan, [yang lain] merasa aman,” ungkap Judha.

WNI yang memutuskan tinggal di sana, lanjut dia, kebanyakan tinggal di Tepi Barat, Yerusalem, dan Tel Aviv.

Dalam konferensi pers ini, Judha juga membeberkan evakuasi WNI dari jalur darat akan melalui Yordania dan Mesir. Sementara itu, pemulangan orang Indonesia via udara akan melalui penerbangan komersial menuju negara ketiga.

Proses evakuasi warga asing di Gaza disebut sulit karena Israel juga menerapkan blokade total. Mereka melarang bahan bakar minyak (BBM), air, gas, makanan, dan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah tersebut.

Israel baru bersedia membuka blokade itu jika Hamas melepaskan seluruh tahanan atau tawanan sejak perang berkecamuk. Pasukan Israel dan Hamas berperang sejak 7 Oktober lalu. Imbas perang ini, ribuan orang di Israel dan Palestina meninggal.

Sumber : CNNindonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *