Jakarta, Landasan.id – Nyeri pinggang baik di bagian kiri atau kanan sering membuat beberapa orang panik. Tidak sedikit orang yang percaya kalau sakit pinggang berarti ada masalah dengan ginjalnya.
Tapi, benarkah sakit pinggang memang jadi pertanda ginjal bermasalah, atau hanya mitos belaka?
Dokter spesialis penyakit dalam, konsultan ginjal, dan hipertensi di Rumah Sakit Siloam, Kebon Jeruk, Jakarta, Dina Nilasari membantahnya. Kata dia, sakit atau nyeri pinggang bukan berarti ada masalah dengan kedua atau salah satu ginjal di tubuh.
“Itu mitos ya, pegal di pinggang atau nyeri di pinggang itu bukan berarti ginjalnya bermasalah. Bisa jadi ada masalah kesehatan lain yang sedang dialami orang tersebut,” kata Dina dalam acara Ginjal Sehat untuk Semua yang digelar Kalbe Farma di Hotel Cordela, Jakarta Pusat, Kamis (14/3).
Sakit ginjal justru tidak menyebabkan nyeri di pinggang. Oleh karena itu, kata Dina, banyak pasien yang akhirnya menyadari bahwa ginjalnya bermasalah setelah memasuki stadium lanjut, yakni di 4 atau 5.
Sakit pinggang pada pasien gagal ginjal atau yang mengalami kerusakan di ginjalnya memang bisa muncul. Tapi biasanya akan datang ketika memasuki stadium lanjut.
Sakit pinggangnya pun cukup berbeda dengan sakit pinggang biasa. Nyeri yang timbul biasanya tidak mereda meski sudah beberapa kali mengubah posisi tidur atau duduk.
Selain itu, rasa nyerinya juga disertai dengan nyeri perut hingga ke bagian bawah. Kadang disertai mual dan muntah. Dan semua hal ini biasanya baru muncul ketika gagal ginjal sudah memasuki stadium lanjut yakni di 4 atau 5.
“Jadi jangan digeneralisir kalau sakit pinggang atau pegal di pinggul, ‘oh ginjalnya rusak nih’, tidak ya. Karena kalau pun sakit pinggang untuk pasien gagal ginjal itu sakitnya bukan yang sakit biasa,” katanya.
Sumber : CNN Indonesia.com