Parigi Moutong, Landasan.id – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menggelar peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2025 dengan penuh semangat dan harapan besar bagi masa depan generasi penerus bangsa, Jumat (12/09/2025). Acara yang mengusung tema “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045” ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kepedulian terhadap pemenuhan hak-hak anak serta perlindungan dari segala bentuk kekerasan.
Dalam sambutannya, pemerintah menegaskan bahwa anak-anak adalah aset berharga sekaligus penentu masa depan bangsa. Berdasarkan data, jumlah anak di Parigi Moutong mencapai 155.465 jiwa atau 33,7 persen dari total penduduk. “Semakin baik kualitas anak hari ini, semakin cerah pula masa depan daerah dan bangsa,” disampaikan dalam acara tersebut.
Peran Forum Anak sebagai Pelopor dan Pelapor
Peringatan HAN 2025 juga menjadi ajang bagi Forum Anak Kabupaten Parigi Moutong untuk menunjukkan kreativitasnya. Forum ini telah terbentuk hingga ke tingkat kecamatan dan desa, berfungsi sebagai wadah partisipasi anak sekaligus mitra pemerintah dalam pemenuhan hak anak. Mereka berperan sebagai pelopor dalam mendorong kegiatan positif serta pelapor jika menemukan pelanggaran hak anak di lingkungan sekitar.
Menariknya, seluruh rangkaian kegiatan HAN tahun ini dipimpin langsung oleh Forum Anak. Hal ini menjadi bukti nyata kepercayaan pemerintah terhadap kapasitas generasi muda untuk berkreasi dan berkontribusi.
Tantangan Perlindungan Anak
Meski berbagai kemajuan telah dicapai, tantangan perlindungan anak masih cukup besar. Berdasarkan data DP3AP2KB Parigi Moutong, jumlah kasus kekerasan terhadap anak terus meningkat: 63 kasus pada 2022, naik menjadi 69 kasus pada 2024. Hingga Agustus 2025, tercatat 158 kasus dengan mayoritas berupa kekerasan seksual.
Selain itu, kasus perkawinan usia anak juga masih marak. Sejak 2023 hingga Agustus 2025, tercatat 104 anak mengajukan dispensasi nikah. “Data ini menjadi alarm bagi kita semua untuk memperkuat pencegahan, meningkatkan edukasi, serta mempercepat layanan perlindungan anak yang mudah diakses,” tegas pemerintah.
Parigi Moutong Menuju Kabupaten Layak Anak
Parigi Moutong terus berkomitmen mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA) sesuai target nasional tahun 2030. Beberapa indikator penting telah dipenuhi, seperti kepemilikan akta kelahiran yang mencapai 97,22 persen, keberadaan 195 sekolah ramah anak, 23 puskesmas ramah anak, lima taman bermain ramah anak, serta 24 rumah ibadah ramah anak.
Kabupaten ini juga telah memiliki perda terkait perlindungan anak dan korban kekerasan. Atas capaian tersebut, Parigi Moutong berhasil meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak tingkat pratama dari Kementerian PPA sejak 2019 hingga 2024. “Harapannya, ke depan kita dapat naik ke tingkat yang lebih tinggi, yakni Madya bahkan Nindya,” ungkap panitia.
Harapan untuk Generasi Emas 2045
Peringatan HAN 2025 bukan sekadar seremoni, melainkan ajakan bersama untuk menjamin setiap anak tumbuh sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia. Pemerintah juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak, termasuk Wahana Visi Indonesia dan Yayasan Capa, yang turut mendukung kegiatan ini.
“Anak-anak adalah amanah sekaligus masa depan bangsa. Dengan kolaborasi seluruh elemen, mari kita wujudkan Parigi Moutong yang ramah anak dan bebas dari kekerasan, menuju Indonesia Emas 2045,” tutup sambutan.