Landasan.id – Jakarta – Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 11.180 warga Palestina, termasuk 4.609 anak-anak dan 3.100 wanita, tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober lalu.
Dilansir dari CNN, Senin (13/11), kementerian kesehatan mencatat 28.200 orang mengalami luka-luka.
Dari laporan terbaru tersebut, sebanyak 15 pasien di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza utara telah meninggal, di antaranya enam bayi baru lahir karena pemadaman listrik dan kekurangan pasokan medis.
Beberapa hari sebelumnya tiga bayi baru lahir meninggal dunia. Selain itu, 202 petugas kesehatan telah kehilangan nyawa. Sementara 53 ambulans telah dinonaktifkan.
Kementerian tidak mengeluarkan laporan harian mengenai jumlah korban tewas pada Minggu. Pihaknya tidak dapat memperbarui jumlah korban akibat serangan Israel terhadap rumah sakit.
Kementerian Kesehatan di Ramallah mengambil data dari sumber medis di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Ratusan WN asing tinggalkan Gaza
Sementara itu, sepuluh bus yang membawa 564 warga negara asing berangkat dari Jalur Gaza menuju Mesir melalui penyeberangan Rafah pada hari Senin, kata seorang pejabat perbatasan Mesir kepada seorang jurnalis yang bekerja dengan CNN.
Pejabat tersebut merinci bahwa sekitar 97 truk bantuan juga menuju Jalur Gaza, membawa persediaan penting seperti makanan, air, barang bantuan, peralatan medis, dan obat-obatan.
Sebelum konflik, PBB melaporkan bahwa rata-rata sekitar 455 truk masuk setiap hari dengan membawa pasokan bantuan.
Selama agresi, Israel memutus aliran listrik, komunikasi, dan sangat membatasi bantuan kemanusiaan masuk.
Mereka juga menggempur fasilitas medis seperti rumah sakit, tempat ibadah, hingga sekolah. Jumlah korban tewas terus bertambah sampai hari ini.
Dari total tersebut, hampir 8.000 di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Sementara, lebih dari 28 ribu orang mengalami luka-luka.
Sumber : CNNindonesia