Parigi Moutong, Landasan.id – Wakil Bupati Parigi Moutong, Abdul Sahid, secara resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Standar Pelayanan Minimum (SPM) berbasis elektronik atau e-SPM yang digelar di Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parigi Moutong, Rabu (18/6/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kepala sekolah, hingga tenaga teknis yang bertugas dalam pengelolaan data layanan publik.
Dalam sambutannya, Abdul Sahid menyampaikan apresiasi kepada Plt. Kepala Disdikbud, Sunarti, atas inisiatif penyelenggaraan bimtek. Menurutnya, kegiatan ini sangat strategis dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pelayanan publik, khususnya di bidang pendidikan.
“Saya berharap seluruh perangkat daerah dapat memahami regulasi, mekanisme, hingga pelaporan e-SPM agar penerapannya berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Sahid.
Lebih lanjut, Wabup menekankan bahwa keberhasilan penerapan e-SPM tidak hanya bergantung pada kecanggihan sistem yang digunakan, tetapi juga pada integritas, konsistensi, dan profesionalisme ASN sebagai pelaksana.
“Keberhasilan e-SPM bukan hanya urusan teknologi, tetapi juga komitmen sumber daya manusia yang mengelolanya. Tanpa integritas, sistem secanggih apa pun tidak akan berjalan baik,” tegasnya.
Bimtek e-SPM ini juga merupakan tindak lanjut dari regulasi nasional terkait Standar Pelayanan Minimum yang wajib diterapkan pemerintah daerah. Melalui digitalisasi, pelaporan data SPM diharapkan lebih akurat, transparan, dan mudah diakses oleh kementerian maupun masyarakat.
Plt. Kepala Disdikbud Parigi Moutong, Sunarti, menambahkan bahwa pelaksanaan bimtek ini menjadi momentum penting dalam mendorong OPD di Parimo untuk lebih adaptif terhadap transformasi digital.
“Dengan e-SPM, kita ingin memastikan tidak ada lagi pelayanan dasar yang tertunda atau terabaikan. Semua bisa dipantau secara elektronik, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan,” jelas Sunarti.
Dalam konteks pendidikan, standar pelayanan minimum yang menjadi fokus meliputi ketersediaan guru, sarana prasarana pendidikan, distribusi siswa, hingga layanan khusus bagi anak berkebutuhan khusus.
Melalui e-SPM, Pemkab Parigi Moutong dapat lebih mudah mendeteksi kesenjangan layanan dan segera mengambil langkah korektif.
Di akhir sambutannya, Abdul Sahid mengajak seluruh peserta untuk serius mengikuti bimtek dan menguasai materi yang disampaikan narasumber.
“Kita ingin menjadikan Parigi Moutong sebagai daerah yang mampu memberikan pelayanan dasar terbaik di Sulawesi Tengah. Mari kita wujudkan dengan kerja sama, disiplin, dan inovasi,” pungkasnya.
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, dengan menghadirkan narasumber dari Kementerian Dalam Negeri dan praktisi teknologi informasi yang berpengalaman dalam implementasi sistem e-SPM di berbagai daerah.