Disperindag pastikan harga bahan pangan di Sulteng stabil hingga Natal

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah Richard Arnaldo Djanggola. ANTARA/HO

Landasan.id – Palu – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah memastikan harga bahan pangan tetap stabil hingga perayaan Natal 2022.

“Dengan kondisi yang ada saat ini, perkiraan sebelum maupun saat berlangsungnya Natal nanti, harga bahan pangan di Sulteng tetap aman dari sisi ketersediaan dan harga,” kata Kepala Disperindag Sulteng Richard Arnaldo Djanggola di Palu, Sulteng, Selasa.

Dia menjelaskan upaya stabilisasi dilakukan dengan selalu berkoordinasi pada pihak-pihak terkait seperti Bulog, Satuan Tugas (Satgas) Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulteng.

Selain itu, sambung Richard, pihaknya masih mempertahankan konsep pasar murah di seluruh kabupaten/kota yang sekaligus bertujuan sebagai upaya pengendalian inflasi daerah yang diperintahkan Presiden Joko Widodo.

“Tidak hanya di ibu kota provinsi akan tetapi hampir di semua daerah kami menggencarkan operasi pasar murah hingga Desember mendatang sesuai instruksi dari Presiden untuk pengendalian inflasi daerah,” ucapnya.

Adapun kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan di Sulteng seperti beras, Richard menyampaikan hal itu disebabkan karena meningkatnya biaya produksi dan harga jual gabah pada tingkat petani.

“Ditambah lagi beberapa daerah penghasil beras di Sulteng itu gagal panen sehingga cukup berpengaruh,” ucapnya.

Akan tetapi, Disperindag Sulteng menyakini gejolak pada tingkat petani tidak akan berpengaruh banyak terhadap harga pasar, sebab hasil koordinasi dengan Bulog setempat cadangan beras yang dimiliki masih sebanyak 8.500 ton.

Sementara, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulteng Donny Iwan Setiawan mengatakan selain beras terdapat beberapa komoditas pangan yang dinilai akan mengalami fluktuasi harga.

Ia menyebutkan salah satunya adalah bawang merah yang pada pekan terakhir Oktober 2022 menyentuh harga Rp33.667 per kg, sedangkan memasuki pekan pertama November telah menyentuh harga Rp36.000 per kg.

Harga tersebut berbanding terbalik dengan bawang putih yang pada pekan terakhir Oktober menyentuh harga Rp32.733 per kg, dan saat pekan pertama November 2022 turun menjadi Rp28.667 per kg.

“Sehingga, memang kalau untuk ketersediaan barang itu aman hanya harga kemungkinan beberapa komoditas pangan akan mengalami fluktuasi,” kata Donny.

Sumber : Antaranews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *