Kesalahan Transfusi Darah, Sekretaris Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Parigi Moutong Buka Suara

Foto Pasien saat menjalani perawatan di ruang Agatis RSUD Anuntaloko Parigi. Foto: Aswadin

Parigi Moutong, Landasan.id – Sekretaris Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Arif Alkatiri meminta DPRD Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah segera menindaklanjuti kasus kesalahan transfusi darah yang terjadi di RSUD Anuntaloko Parigi.“Di mana DPRD? Jangan hanya diam. Kasus ini harus segera ditindaklanjuti,” tegas Arif Alkatiri, di Parigi, Kamis, 25 Juli 2024.

Menurutnya, DPRD Parimo harus melaksanakan fungsi pengawasannya terhadap kinerja manajemen RSUD Anuntaloko Parigi.

Sebab, masyarakat Kabupaten Parimo berhak mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik.

Apalagi, RSUD Anuntaloko Parigi tercatat sebagai rumah sakit terakreditasi paripurna.

“Kejadian di RSUD Anuntaloko Parigi merupakan kesalahan fatal, yang tidak bisa dibiarkan begitu saja,” tukasnya.

Kasus ini, dinilainya, jangan hanya diselesaikan dengan memberikan penanganan antisipasi atas efek kesalahan transfusi darah terhadap pasien, sebagai bentuk tanggung jawab.

Seharusnya, kata dia, Direktur RSUD Anuntaloko Parigi diberhentikan dari jabatannya.

Pasalnya, kasus kelalaian penanganan terhadap pasien kerap terjadi di rumah sakit tersebut.

“Belum lama kasus soal pasien yang meninggal di dalam lift rumah sakit itu. Sekarang terjadi lagi kasus baru. Pemerintah Daerah (Pemda) harus evaluasi kinerja manajemen, direktur seharusnya berhenti,” tandasnya.

Diketahui, pasien bernama Masdiana yang menjalani rawat inap di ruang Agatis RSUD Anuntaloko Parigi, menerima golong darah yang salah saat transfusi darah.

Pasien yang telah beberapa kali menjalani perawatan di rumah sakit tersebut, menerima darah B saat transfusi darah. Padahal, Masdiana memiliki golongan darah O.

Dampak dari kesalahan transfusi darah tersebut, pasien buang air besar dan kecil berdarah, lemas dan muntah-muntah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *