Parigi Moutong, Landasan.id – Bank Indonesia kembali menggelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) di Pelabuhan kelas 3 wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Kamis (18/09/2025). Sebuah misi mulia untuk memastikan uang rupiah yang beredar di seluruh pelosok negeri tetap berkualitas, layak edar, dan tersedia sesuai kebutuhan masyarakat.
Dalam acara pelepasan ERB yang turut didukung TNI Angkatan Laut melalui KRI Lumba-Lumba, Pemerintah Daerah, Perbankan, dan unsur Forkopimda, Bank Indonesia menegaskan komitmennya menjalankan amanat Undang-Undang Mata Uang. Tugas tersebut tidak hanya menjaga stabilitas moneter, tetapi juga memastikan masyarakat hingga ke pelosok negeri memiliki akses terhadap uang yang layak digunakan.
“Wilayah kita memiliki keragaman geografis yang luar biasa, dari pegunungan, hutan, hingga pulau-pulau terpencil. Tantangan ini tidak menghalangi kami untuk memastikan rupiah sampai ke tangan masyarakat di manapun mereka berada,” ujar Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Faris Budiawan.
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melalui Wakil Bupati Abdul Sahid menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia dan TNI AL yang terus bersinergi menghadirkan program ini.
“Ekspedisi rupiah berdaulat bukan sekadar distribusi uang, tetapi juga pendidikan bagi masyarakat tentang pentingnya merawat dan menggunakan rupiah dengan baik. Rupiah adalah identitas dan simbol negara yang harus kita junjung tinggi dengan penuh rasa cinta dan bangga,” Tegas Wabup Abdul Sahid, S.Pd.
Sejak tahun 2012, Bank Indonesia bersama TNI AL telah bersinergi melaksanakan ERB untuk menjangkau wilayah 3T (terdepan, terluar, dan terpencil). Kolaborasi ini bukan hanya soal distribusi uang, tetapi juga menjaga simbol kedaulatan negara. TNI AL menjaga teritori laut Indonesia, sementara Bank Indonesia menjaga kedaulatan rupiah sebagai lambang persatuan bangsa.
“Dengan berlanjut dan meningkatnya kegiatan ekspedisi dari tahun ke tahun, kita dapat bersama-sama menjaga kedaulatan negara sekaligus mendukung pemerataan pembangunan nasional di seluruh wilayah NKRI,” ujar Komandan Lanal Palu Kolonel Laut (P) Marthinus SIR.
Kegiatan ERB tak hanya sebatas penukaran uang lusuh dengan yang baru. Bank Indonesia juga membawa misi edukasi melalui program Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah (CBP Rupiah). Masyarakat diperkenalkan ciri-ciri keaslian uang, cara memperlakukan uang dengan baik, hingga pemahaman bahwa rupiah adalah simbol identitas dan kedaulatan bangsa.
“Rasa lelah di perjalanan terbayar lunas ketika melihat senyum bahagia masyarakat. Bagi mereka, menukar uang Rp50 ribu atau Rp100 ribu dengan lembar baru adalah kebahagiaan yang sangat berarti,” ungkap salah satu petugas BI yang pernah ikut ekspedisi.
Tahun ini, ERB menargetkan 18 provinsi dan 90 pulau 3T. Khusus di Sulawesi Tengah, ekspedisi ketiga ini akan berlangsung hingga 24 September, dengan membawa uang lebih dari Rp10 miliar. Ada lima pulau yang akan disinggahi: Bokan Kepulauan, Banggai, Salakan, Walea Kepulauan, dan Wakai.
Lebih dari sekadar distribusi rupiah, ekspedisi ini telah mendapat apresiasi dunia. Central Bankers International menilai inisiatif Indonesia sebagai langkah inovatif dan ramah lingkungan karena melibatkan armada TNI AL alih-alih kapal sewaan, sehingga mengurangi polusi laut sekaligus memperkuat kedaulatan negara.
Bank Indonesia menyampaikan terima kasih kepada TNI AL, pemerintah daerah, perbankan, kepolisian, serta seluruh pihak yang mendukung terlaksananya ERB. Sinergi ini diharapkan terus terjalin, bukan hanya untuk menghadirkan rupiah berkualitas, tetapi juga untuk membawa manfaat sosial yang lebih luas bagi masyarakat di pelosok nusantara.
“Ekspedisi ini adalah bukti bahwa negara selalu hadir, dari kota hingga pulau-pulau kecil yang jauh dari pusat keramaian. Rupiah bukan sekadar alat transaksi, tetapi lambang persatuan dan kedaulatan Indonesia,” tutup perwakilan BI dengan penuh harap.