Landasan.id – Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tidak hanya membangun jalan tol dan jalan-jalan utama di pulau besar seperti Jawa dan Sumatera, tetapi juga terus menangani peningkatan konektivitas pulau-pulau terisolir serta kota-kota kecil bahkan perdesaan secara merata. Salah satu pembangunan jalan dan jembatan di kawasan perbatasan dan pulau-pulau terdepan Indonesia yang tengah dilakukan adalah Jalan Banjar Sari – Malakoni – Kahyapu di Pulau Enggano, Bengkulu.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan pengendara. “Akses jalan yang semakin baik juga akan menunjang perekonomian masyarakat sekitar,” kata Menteri Basuki.
Plt. Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu Kementerian PUPR Yohanis Tulak mengatakan, pembangunan ruas jalan yang rusak berat di Desa Banjar Sari, Desa Malakoni dan Desa Kahyapu Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara telah dimulai sejak September 2022.
“Total panjang jalan yang akan ditangani sekitar 32,82 kilometer (km) dan ada tujuh jembatan sepanjang 197 meter. Pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana PT Rodateknindo Purajaya dengan total nilai kontrak tahun jamak sebesar Rp163 miliar. Progres fisik untuk pekerjaan di tahun 2022 sebesar 25,72 % dengan alokasi anggaran tahun 2022 sebesar Rp38,43 miliar,” kata Tulak.
Dikatakan Tulak, ruas jalan tersebut juga akan menjadi akses penting ke dua pelabuhan utama di Pulau Enggano yaitu Pelabuhan Kahyapu dan Pelabuhan Malakoni, dan juga terhubung ke Bandara Enggano. Diharapkan dengan terhubungnya konektivitas antar pelabuhan dan bandara dapat mendorong peningkatan aktivitas perekonomian warga.
Pulau Enggano terletak di Lautan Hindia di sisi barat Pulau Sumatera berseberangan dengan Provinsi Bengkulu dan Provinsi Lampung. Buah pisang menjadi komoditi utama pendapatan penduduk Pulau Enggano. Buah pisang yang dihasilkan didistribusikan melalui pelabuhan ferry Malakoni yang diangkut truk-truk pembawa pisang untuk melabuhkan pisang Enggano ke daratan pulau Sumatera melalui Bengkulu.
Enggano memiliki potensi untuk berkembang dengan tanahnya yang subur potensi pariwisata yang sangat bagus, salah satunya Pantai/ Kolam Podipo di Cagar Alam (masuk Desa Kahyapu) yang luar biasa cantik dengan pasir putihnya. Selain itu terdapat wisata Pantai Komang-Batu Lobang di Desa Banjarsari yang unik.
Selain itu juga terdapat spot Bak Blau di Desa Meok yang amat instragrammable dilengkapi muara sungainya berwarna hijau yang serupa laguna dikelilingi dengan pepohonan lebat, serta dilengkapi pula dengan jembatan kayu berwarna merah.
Enggano secara administratif merupakan satu kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara dan memiliki 6 desa, yaitu Bajarsari, Meok, Apoho, Malakoni, Kaana dan Kahyapu dengan jumlah penduduk lebih dari 600 kepala keluarga.
Jarak tempuh ke Pulau Enggano dari pusat Kota Bengkulu sejauh 90 mil laut atau 156 kilometer. Sedangkan jarak terdekat dengan Kota Manna, Bengkulu Selatan sejauh 96 kilometer atau 60 mil laut. Untuk menuju ke Pulau Enggano, diperlukan waktu sekitar 12 jam perjalanan transportasi laut dari Kota Bengkulu.
Sumber : Website Resmi Kementerian PUPR