Sulawesi Tengah, Landasan. Id – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo Mahmud Baderan menjelaskan, banjir disebabkan curah hujan tinggi yang memicu meluapnya Sungai Bone dan Bolango, ditambah aliran sungai dari Danau Limboto.(11/07/2024)
“Seluruhnya bertemu di Kota Gorontalo sehingga berdampak terjadinya banjir,” ucap nya.
Dilansir dari Antara, Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo telah menyiapkan tempat-tempat pengungsian, yaitu di Kantor Wali Kota, aula Rumah Dinas Wali Kota, auditorium Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
Lalu ada di SMK Negeri 1 dan SMK 3 Kota Gorontalo, SDN 38 dan 341 Kota Gorontalo, serta Gedung Nasional Kota Gorontalo. “Kami mengimbau masyarakat yang terdampak agar dapat mengungsi ke tempat aman atau di tempat pengungsian yang telah disiapkan maupun dapat mengungsi ke rumah keluarga yang tidak terdampak,” katanya.
Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pun dikerahkan untuk bekerja sama membangun dapur umum dan menyiapkan makanan siap saji bagi warga terdampak.
Mahmud menjelaskan, hujan deras mengguyur Kota Gorontalo sejak 23 Juni 2024, kemudian banjir lagi pada 27 Juni, hingga berulang pada 3 dan 4 Juli.
data sementara menunjukkan warga jadi korban banjir tercatat 2.316 kepala keluarga atau 7.888 jiwa. Kemudian ada 2.026 unit rumah yang terdampak banjir luapan Sungai Moloupo dan Danau Limboto di Kabupaten Gorontalo.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gorontalo merinci, di Kecamatan Tilango banjir melanda desa Tabumela dan Tualango. Korban banjir di Desa Tabumela sebanyak 216 KK atau 919 jiwa dan 211 rumah. di Desa Tualango, 231 KK atau 768 jiwa dan 225 rumah terendam banjir.
Di Kecamatan Telaga Jaya, banjir merendam desa Buhu dan Hutadaa. Di desa Buhu, 134 kepala keluarga atau 444 Jiwa dan 128 unit rumah terdampak. Sementara di Desa Hutadaa 338 kepala keluarga atau 1197 jiwa dan 329 unit rumah terdampak.
Di Kecamatan Limboto, di Kelurahan Tenilo 276 kepala keluarga atau 908 jiwa dan 270 unit rumah, di Kelurahan Bolihuangga sebanyak 109 kepala keluarga atau 302 jiwa dan 103 unit rumah, di Kelurahan Kayubulan 415 kepala keluarga atau 1245 jiwa dan 231 unit rumah, di Kelurahan Hunggaluwa 56 kepala keluarga atau 225 jiwa dan 52 unit rumah, di Kelurahan Hutuo 18 kepala keluarga atau 50 jiwa dan 15 unit rumah,